Assalamualaikum
Ahaa ini
sudah bulan Juni 2022, abis ini liburan sekolah, haha
Welcome mamak
spaneng alias mamak working mom model bunda Rachma yang selalu bingung mau
digimanain ini anak anak selama liburan sekolah.
Pusing
amat buunnn, ambil Cuti dong bun? Ya kalii cuti 10 hari… masih kurang dong hehe
Jadi sejak
dulu, kalau anak anak liburan sekolah sering dikirim ke Malang untuk liburan,
tapi semenjak semakin gede dan sudah 2 anak, pernah sesekali Akta ikut kelas
liburan, entah kelas bahasa Inggris atau kelas Agama. Nah buat tahun 2022,
masih bingung mau apa, karena akhir liburan semester sebelumnya ada kejadian ga
enak.
Jadi liburan kemarin, Akta ambil kelas bahasa Inggris. Anaknya mau? MAU. Suka? SUKA. Trus kenapa dong?
Akta kena
bully gaes, hiks… masih ingat malam itu adiknya tidur duluan, trus saya dan
ayahnya pindah ke kamar Akta, ngobrol bertiga dengan Akta. Tiba tiba dia nangis
dan cerita kalau di tempat lesnya dia ada yang nge iseingin. Menurut bunda, ini
bukan jenis mukul mukul iseng, lah anakku sampe nangis lo bun, mendem gitu,
karena kejadiannya udah beberapa kali. Selain itu si pelaku ini kadang juga
ngomongnya kasar.
Ya Allah…
lemes mamak dengernya (tidak saya jabarkan disini ya bully nya seperti apa). Niat
awal belajar bahasa Inggris biar pinter, dapat temen baru, tapi kok gitu malah
jadi dinakalin L. Jadi tempat program liburan
ini memang ada fasilitas menginapnya. Untuk beberapa anak yang mau menginap
dipersilahkan, tapi yang tidak berminat menginap tidak apa. Kegiatannya juga
full English untuk yang menginap, ada jam belajar hingga pukul 20.00.
Akta
menginap? Enggak, menurut saya ga usah nginep dulu untuk anak umur 9 tahun. Saya
kira yang menginap akan dapat pengarahan dsb, tapi ternyata saat jam istirahat
ya bebas aja gitu mau ngapain, dan rata rata pada bawa hp, jadi bisa ditebak
dong ngapain? Ya main hp lah. Gamenya dibatasi? Diawasi? Tidak. Beberapa kali
Akta mengeluh temennya bawa hp, dia enggak, ya maaf kak memang aturan di rumah
anak anak ga kami kasih hp. Pernah saya nemu kejadian ada anak ngomong kasar
pas main game dan kalah, duuhh ngenes.
Untung les
nya tinggal beberapa hari, jadi saya tanya Akta masih mau ikut ga? Katanya mau.
Dan saya bilang kalau dijahilin atau dipukul atau ada yang ngomong kasar sama
kamu, langsung laporin miss aja. Tapi realitanya gimana, saya juga ga tahu. Yang
pasti sejak itu tiap hari saya langsung jemput ONTIME, ga pake telat telat,
biar dia ga terlalu lama disana. Mungkin untuk sebagian anak, aman yaa… karena
mungkin kalau dijailin, mereka langsung ngungsi sambil main hp (karena bawa hp,
jadi perhatiannya teralihkan), tapi buat Akta?
Nah sejak
kejadian itu, saya kalau pilih kegiatan jadi nambah opsi aman ga buat anak
saya? Rentang umurnya disana berapa? Kalau pas istirahat ngapain aja? Aturan disana
seperti apa?
Sebab,
dengan jenis kegiatan liburan sekolah yang sama di Jawa Timur, programnya
menginap untuk seumuran Akta, tapi ga boleh bawa hp, full kegiatan dan
permainan dengan bahasa Inggris, bahkan ada solat, ngaji, dsb. Saya pikir
seperti itu, ternyata beda.
Efeknya apa sampai saat ini? Jujur untuk keberanian
ngomong Inggris walau ga terlalu bisa, Akta berani. Tapi PR nya untuk saya dan
suami adalah memperbaiki kosa kata yang kasar, rasa minder dengan orang yang
punya badan lebih besar, maupun rasa takut di tempat yang baru akan dibully
lagi. Belum lagi sebelum kejadian itu, ada beberapa akumulasi kejadian di
tempat lain seperti sekolah, rumah, dan tempat ngaji. Masya Allah semoga Allah
mudahkan bunda yang kurang ilmunya ini dalam mendidik anak.
Doakan anak
anak saya jadi anak solih solihah, memiliki adab yang baik dan santun, dan
selalu dalam pengawasan Allah. Aamiin
Penyelesaian
Trus setelah
Akta cerita, bunda gimana?
Sejujurnya ini bukan cerita pertama. Akta juga pernah dipukul dan dijahilin di tempat ngaji. Solusi yang saya tawarkan juga sama, lapor atau diam? Semua ada akibatnya. Kalau kamu lapor, dia pasti akan marah. Tapi gak apa, setidaknya dia tau kamu ga akan diam aja. Kalau kamu diam, ya akibatnya begini, kamu cuman bisa mendem, malah kamu ngomongnya jadi kasar, kamu juga yang terima dosa karena ngomong kasar dan dia pikir kamu baik baik aja digituin, walaupun NYATANYA ENGGAK !!!.
Dan ini yang saya katakan saat dia ada masalah di tempat ngaji dan kelas liburan kemarin
“Kadang
setan gitu kak. Pas kakak sudah lancar bacaan surat, eh ada teman yang nakalin,
kakak jadi marah. Dan pas cerita ke bunda pake doain dia yang jelek. Astaghfirullah
kak, itu setannya lagi bahagia, dia bilang yessss
Akta mau berhenti ngaji. Asek asek. Gitu kak… kakak ingat kan kalau setan
itu tidak akan berhenti menganggu kita”
“Dan
kalaupun kakak mau berhenti, yawis bunda ga bisa maksa. Tapi kakak yang ngomong
sendiri dan jelaskan alasannya kenapa mau keluar. Bunda akan antar, dampingi
kamu, tapi kamu yang bicara” (kondisinya Akta dekat dengan pengajar)
"Kalau kamu yang minta supaya bunda yang memberhentikan ini semua. Maaf bunda ga bisa. Karena hal seperti ini akan terjadi di tempat lain. Kalau setiap ada masalah kamu lari, ketemu masalah lagi kamu lari lagi, ga akan ada habisnya. Sampai kamu besar dan bekerja, akan selalu ada orang yang tidak suka sama kamu, ataupun berniat tidak baik sama kamu (amit amit ya Allah, semoga ga kejadian. Semoga selalu Engkau lindungi anakku). Bunda aja, udah gede begini, masih ada yang ga suka sama bunda. Kamu yang semangat ya kak”
-------huhu, nahan nangis akuu selama dengerin anakku dinakalin temennya. Ini bukan kali pertama Akta cerita dan aku nahan nangis, ga tega, tapi gimana lagi, umurnya sudah makin besar dan memang akan mulai bertemu banyak orang dengan berbagai macam tipe. Beberapa orang tua hanya tau anakku aktif, beberapa kali ke gap ngomong ga baik, iseng ke temennya. Tapi mereka ga tahu, gimana jungkir baliknya aku buat nguatkan kondisi anakku, mengingatkan berulang kali ga usah contoh orang lain. Dia hanya tau bahwa temen temennya yang suka ngomong kasar, kadang punya power lebih dan beberapa anak jadi takut sama si pembully itu. Padahal dunia ini luas kak, si pembully itu ga akan punya power yang bertahan lama, asal kita tau titik lemahnya--------
Urutannya ketika
anak cerita : dengarkan, empati, kasih masukan, dan kuatkan. Semoga yang
menemukan postingan ini, bisa mengambil hikmah dari cerita ini ya.
Jangan dipikir
bunda diam aja, wkwkw, besoknya anaknya ta samperin, ta bilangin baik baik. Rata
rata yang anaknya ngisengin anakku ta datengin, ta ajakin ngobrol baik baik
(tapi gatau yaa muka ku kayak apa). Dan tentu aja itu semua tanpa sepengetahuan
Akta, entah dia tau atau enggak, bunda ada di belakangmu kak. Love you.
Oh iya,
kalau ada yang komen “HALAH ANAK COWOK TUH MAINNYA EMANG GITU. AKU JAMAN DULU
JUGA BEGITU, SEKARANG AKU BAIK BAIK AJA”
Monmaap yak,
itu karena doa ibumu, kamu bisa jadi baik dan bahagia sekarang. Bukan berarti
yang kecilnya jahat, nanti besarnya tobat dan jadi orang baik. Ya memang sih
beberapa ada, tapi yang jalan hidupnya ga begitu juga buanyak. Dan saya memilih
untuk membantu anak saya memiliki adab yang baik, kenangan yang baik akan masa
kecilnya, dan menjalani hidupnya hingga dewasa kelak dengan kebaikan seperti
yang dicontohkan Rasulullah.
sehat selalu untuk bunda dan keluarga :D
ReplyDelete