Assalamualaikum ...
“Ma, aku seneng
banget sama hadiah ulang tahunku yang ke 7” begitu kata Akta kepada saya saat
kami selesai main tutup mata dan kejar kejaran di lokasi perkemahan.
“Masya Allah
kak, terimakasih yaa sudah bilang. Bunda juga seneng banget liat kakak ceria”
jawab saya sambil memeluk dia dengan kencang tapi hangat.
Tanggal 22
November kemarin, Akta berulang tahun yang ke 7, berbeda dengan tahun tahun
sebelumnya, kami sudah memberitahu Akta bahwa tidak ada perayaan tiup lilin
atau dirayakan bersama teman teman, karena sudah 7 tahun, insya Allah akan kami
siapkan hadiah jalan jalan atau makan makan sekeluarga, yang bisa menambah
koleksi memori kebersamaan semakin banyak.
Selain itu di
tahun ini, ada yang spesial untuk Akta, yaitu kami belikan dompet untuk uang
sakunya selama seminggu (dan uang sakunya bentuk voucher, yang tidak bisa
dipakai jajan di rumah, jelas yaa bukan uang jajan, tapi uang saku), kemudian
hadiah permen karet, wkwkwk. Iyaa untuk permen karet, cukup jelas di keluarga
kami, saya dan suami sepakat tidak boleh makan permen karet kalau belum 6 atau
7 tahun. Jadi bisa dibayangkan bahagianya Akta saat saya bawa permen karet trus
bilang “Selamat ulang tahun kakak Akta” hahaha... trus Akta ga pernah makan
permen karet dong? Pernah, namanya anak anak, mesti dapat ajalah dari teman
temannya. Kalau sudah gitu gimana dong? Ya bilang, kalau bunda sedih, kakak ga
menepati janji, dan tetep bilang akan bunda belikan sendiri umur 7 tahun ^^
Dompet, permen
karet, dan berkemahJ
Kemah keluarga
yang sudah direncanakan 1 tahun sebelumnya tapi ra tekan tekan, haha, akhirnya
saya (iya memang suami manut aja) dilaksanakan saat Akta ulang tahun. Anaknya super
happy, bolak balik make sure
rencananya jadi.
Trus, apa saja
dong yang harus disiapkan selama kemah?
1. Pastikan
semua anggota keluarga dalam keadaan sehat.
Ini
penting banget, jangan sampai selama kemah malah jadi ga asik karena ada
salah satu member yang sakit. Percayalah bunda... kemah masih bisa dilakukan
di hari lain, tapi kesehatan keluarga itu yang terpenting.
Kemarin,
kami nyaris batal kemah , bukan karena ada yang sakit, tapi cuacanya mendung
sekali, seperti mau hujan deras. Tapi Alhamdulillah walaupun hujan masih tetap
aman, karena kami dapat rejeki, rejeki tenda yang besar dan alasnya kayu, haha.
Jadi walau malamnya hujan deras, kami masih aman aman.
2. Bawa
camilan dan makanan untuk kemah .
Kemarin
kami bawa koko crunch, susu, telur asin, dan nasi 1 tuperware. Sisanya kami
beli mie, sarden, camilan micin, hahaha
Kata
suami, “sebenarnya ya bun.. kita mau makan sehat bisa loh, tinggal bawa oat
aja, sama buah”
Kalo
saya sih, yhaaa gimana yhaaa... jarang jarang anakku bisa makan indomie dan
camilan micin, wkwkwk, kita makan yang enak enak sajalah, wkwkwk.
3. Bawa
baju sesuai kebutuhan
Jangan
sampai rempong urusan baju, pilih yang ringkes, buat orang dewasa mungkin ga
ganti baju gpp (hiiyy,, haha), tapi buat anak anak saya siapkan baju ganti,
biar tidurnya nyenyak. Maklum, ini kemah pertama kami berempat ^^
4. Atur
kegiatan untuk anak, jangan dilupakan !
Saya
bawa permainan halma, buku gambar, dan alat tulis. Dan yang terpenting bukan
seberapa banyak mainan yang dibawa bunda... tapi seberapa besar waktu kita
untuk mereka. Jauhkan gadget dari pandangan kita, saya bersyukur sekali, suami
ga ngeliatin hp buat kerja, justru waktunya dia berikan buat anak anak (so poud
of you mas :* ). Dan saya bersyukur bosnya suami ga telepon telepon mulu, haha.
Trus
main apa dong? Banyak bund... kita cuman perlu jadi anak kecil aja, main
hompimpa, tutup mata, petak umpet, kejar kejaran, kuda kudaan, dsb. Mereka happy
banget *^^*
menggambar binatang yang ditemui |
FAV ! |
kata ayah itu bunglon, dan dia diam seribu bahasa |
5. Bantal
dan selimut apabila dirasa perlu
Untuk
poin ini, saya masukan bantal dan selimut ke dalam plastik travelling, trus
dibejek bejek sampai tipiiss, jadi ga rempong bawaannya ^^
6. Peralatan
masak, kotak P3K, dan Alat penerangan
Kami
bawa 4 mangkuk kecil, gelas, panci kecil, dan sendok garpu. Ga ribet sih,
karena cuman 1 malam dan kami belum ada rencana barbeque, jadi kita ga bawa
makanan makanan banyak, hehe... paling cuman masak mie, dan sarden, karena nasi
kita sudah bawa sendiri,
Untuk
kotak P3K, yang sudah pasti saya masukan ke dalam tas adalah young living. Di pouch
lainnya ada lotion anti nyamuk (ini dadakan belinya), minyak kayu putih,
hansaplast, betadin, dan ini semuaaa ketinggalan di rumah karena pouchnya warna
pink dan dek Kani suka trus dia keluarkan dari tas, wkwkw...
fungsi penerangan saat malam hari 😆 |
7. Matrass
atau tikar
Ingat
ingat untuk bawa matrass untuk perlengkapan camping atau kemah keluarga, kebetulan kemarin kami cuman
punya matras gulung, sepertinya next time mau beli matras yang bisa dilipat
segi empat/ lebih kecil, karena rempong bawanya kalau matras gulung. Lumayan bermanfaat
buat duduk duduk depan tenda apabila basah terkena air hujan, atau buat alas
tidur.
dengan matrass |
Sebenarnya kemah kemarin, kita sudah enak sih, tidak perlu bangun tenda dan sudah
sekalian sewa kompor plus gas melon. Camping kemarin kita putuskan di Ledok
Sambi, Sleman Yogyakarta. Bagi yang berminat bisa langsung menghubungi CP nya
di 0819-0426-2581, nanti bisa sekalian booking paket camping seperti apa. Karena
kami hanya sekeluarga jadi kami pakai paket perorangan, harga per orangnya Rp
35.000,- dan nanti ada harga sewa tenda plus sewa kompor. Mau sewa matras dkk
juga bisa, harga menyesuaikan. Saran saya booking tempat dulu, karena kalau on
the spot tidak bisa dijanjikan selalu ada. Oiya disini juga ada tubbing river
untuk anak anak, jadi seru buat opsi permainan anak anak, tapi sayangnya
kemarin aliran sungai sedang kencang, kami tidak bisa mencicipi tubbing river.
Kelebihan
nya berkemah disini untuk pemula, disini ada toilet (bersih loh !), alat
penerangan di tiap titik perkemahan, dan ternyata kalau naik ke atas, disana
ada toko di deket kampung, yang lengkap jual makanan kecil hingga sarden maupun
sambal terasi. Hahaha, kan jadi enak yaa, wkwkwk...
Selanjutnya
kami mau coba berkemah di tempat lain, liat kondisi anak anak dan waktu suami,
semoga bisa segera direalisasikan. Sambil menunggu cerita pak suami, dah siapin
apa saja untuk perlengkapan kemah kami (hahaha, kode kode, walaupun ga usah punya dulu gapapa paak... sewa sewa
aja, rumahe ra cukup diiseni barang maning, wkwkw)
Respon
anak anak tentang berkemah (yang kadang mereka sebut camping) gimana?
Kalau Akta “Aku mau camping lagi”
Kalau Kani “Aku ga suka camping, mau nunggu di rumah saja”
hahaha... tenang dek, orientasi nya akan tetap berlanjut,
karena bunda yakin, kamu pasti bisa strong :* dan mana tegaaaa ga ngajakin nak
cantik nan lucu buat jalan jalan seseru ini ^^
Salam,
Rachma
Kak.... Bikin iri ih. Seru banget deh ini mah. Impian aku nih kemah keluarga minimal setahun sekali. Kalau kemah sendiri ya minimal setahun tiga kali. Ehe ehe
ReplyDeleteHadiah ultah yang unik dan seru..kemah dan permen karet, wkwkwk..pasti berkesan banget buat sekeluarga :))
ReplyDeleteInspiratif nih. Hadiahnya anti mainstream bgt. Biasanya mau ultah usia berapapun pasti ngadain pesta kecil2an sambil tiup lilin. Mba Rahma malah ngajak me time bareng. Beneran kalau menurutku acara kek gini lebih memdekatkan antar anggota keluarga dan lebih edukatif :)
ReplyDeletewah seru ya kemping nya, untuk nggak rewel ya anak-anaknya, malah happy... inspiratif banget buat ide alternatif liburan hemat bareng keluarga...
ReplyDeleteAnak-anak pasti senang diajak bermain di alam bebas. Apalagi sekalian camping. Wow.. seruuu pasti! Btw ini dekat dengan rumah ibu saya lhooo.. kalo lagi mudik kesana saya biasanya lewat situ :)
ReplyDeleteAkkkkk asyik banget mbak bisa kemah bareng sama keluargaaaa. Makin akrab dan anak2 pun makin dekat dengan alam :D
ReplyDeleteDulu temanku juga pernah kemah ke Ledok sambi. Memang rekomended ya..pas kemah kematin ada barengannya ga mb?
ReplyDeleteWaaaa asik yaaa, bisa piknik kemah-kemahan.. Btw, ituu indomienya kenapa kalau di kemahan gini, pasti agak lonyot yaaa.. jadi kangen kemah pas jaman SD, menikmati indomie lenyet atau gosong bagian bawahnya dengan riang gembira.. Mak Rahma, ini sama Sambi mananya ya?
ReplyDelete