Bulan Juli, suami ikut event
lari di Jogja, Sleman Temple Run, lokasi start dan finishnya ada di Tebing
Breksi. Kalau dengar tentang Tebing Breksi, pikiran saya langsung menuju
Sleman, nun jauh disana, maklum rumah saya ada di Bantul (mepet kota Jogja), tapi
setelah dicek di maps, ternyata tebing breksi itu ada di sekitaran Prambanan,
ya Allah deket banget, hahaha, tau gitu dulu dulu sudah main kesana :)).
Seperti rencana semula, suami berangkat duluan ke lokasi, dan kami ber empat
(saya, Akta, Kani, dan si Mbak) menyusul mepet mepet jam finishnya suami. Ber
bekal aplikasi gojek, saya mulai pesen go-car dan Alhamdulillah langsung dapat,
sehingga kami bisa cuus langsung ke Tebing Breksi. Selama di perjalanan, Akta
dan Kani tidur nyenyak, sedangkan saya masih berusaha terjaga mengecek rute
perjalanan menuju tebing breksi (parno banget diculik driver yak, haha)
si Kakak seperti biasa, gabisa liat tebing nganggur |
Tebing breksi adalah kawasan
wisata yang dulunya merupakan tempat penambangan kapir. Kalau mau berwisata
kesana, nanti akan disajikan pemandangan tebing tebing yang sudah dipahat. Dan
tebing tebing disana juga sudah disulap menjadi rentetan anak tangga untuk
pengunjung naik ke atas, kalau kata Akta sih anak tangga nya ada 1000, hehe,
padahal sih enggak juga :)). Alhamdulillah setelah hampir 50 menit perjalanan,
kami sampai di tebing breksi, kepada driver saya bilang untuk menurunkan kami
di pintu masuk, sehingga mau tidak mau kami harus memasuki area parkir, saat
bilang ke petugas parkir di pintu masuk, bahwa kami hanya akan drop off dijawab
“ini bayar parkirnya seikhlasnya aja kok” dan akhirnya meluncur beberapa rupiah
ke kaleng parkir. Sebenarnya, akan lebih baik apabila ditentukan tarif
parkirnya daripada seikhlasnya.
Ternyata, saat kami datang,
suami sudah finish duluan, yaah sedih deh gak bisa lihat suami finish. Akhirnya kami lanjut jalan
jalan di Tebing Breksi, dengan menaiki anak tangga yang sudah ada, cukup banyak
pengunjung tebing breksi ini, rata rata memang ingin foto foto (seperti bunda)
dan memang juga masih ada beberapa runner peserta Sleman Temple Run yang masih
berlari. Sampai diatas tebing, saya kira akan melihat pemandangan luar biasa,
dan memang benar tapi ada tambahannya, ada doraemon, ada plang sayang, ada
lokasi tempat foto dengan tulisan tulisan menarik, dan ini berasa di alun alun,
hehe. Tapi seperti ini biasa sih ^^ karena hampir di semua tempat wisata alam,
sekarang menyediakan tempat foto foto dengan fitur fitur demikian.
Kakak ngapain??? wkwk |
Oiya disini juga belum ada
harga tiket masuk, sehingga disini memang full pemasukan dari “pemberian seikhlasnya”
para pengunjung. Mulai dari tiket parkir, hingga fasilitas foto foto diatas
tebing ^^ , kecuali kamar mandinya yang sudah ada harga pastinya Rp 2000,-
hehe.
Lapar
?
Di kawasan wisata Tebing
Breksi, sudah banyak tempat makan yang bisa dikunjungi, dan disana juga ada
toko oleh oleh bagi para pengunjung. Karena kami sudah makan dari rumah, dan
suami juga sudah dapat makan siang dari panitia, jadi kami memutuskan untuk
beli cemilan saja, dan mampir di salah satu tempat makan di Tebing Breksi, yang
letaknya ada di atas. Untuk kesana kita perlu naik beberapa anak tangga dan ga
rugi deh, karena pemandangannya bagus, kita bisa melihat landasan udara Adi
Sucipto, melihat pesawat datang dan pergi. Harga makanannnya pun reasonable dan rasanya juga enak, kami Cuma
pesan jus apukat, pisang bakar, dan kopi hitam aja sih 😀 hehe.
view dari tempat makan kami |
Selorejo Cafe |
Lokasi Wisata :
Salam,
Alamat: Sambirejo, Prambanan, Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572, Indonesia
Rachma
oalah baru ngeh dengan Tebing Breksi secara lebih detail. Bagus ya. Si kaka happy banget main di tebing
ReplyDeletePulangnya naik go car juga kah mbak?
ReplyDelete