Saya masih ingat sekali saat
bulan Desember 2015, kami diinfokan oleh dokter dan bidan, hari perkiraan lahir
Kani akan jatuh tanggal 16 atau 17 Agustus 2016.
Saya juga masih ingat, hari
lahir Akta maju 2 minggu sebelum HPL, awalnya HPL awal Desember 2012, tapi Akta
sudah lahir di 22 November 2012.
Dan saya juga sering baca kalau
anak kedua persalinannya akan lebih cepat daripada anak pertama :D.
Jadi hari Sabtu, tanggal 6
Agustus, tepat 2 minggu sebelum kelahiran Kani, saya sudah otw ke Malang naik
mobil bersama suami. Kami pergi jam 8 pagi dari Yogya ke Malang dengan bawaan
yang sangat banyak dan yang (akhirnya) bisa dimasukan ke mobil super kami :D
haha. Selama di perjalanan, saya berdoa supaya tidak ada halangan yang berarti,
supaya ga ada kejadian seperti Akta dulu, ban mobil bocor 2x di tempat sepi,
dan sampai Malang langsung persiapan lahiran, haha. Dan tau yang terjadi? Mobil kami Alhamdulillah tidak mogok,
tapi saat di jalan kami memilih jalan tol Solo-Sragen yang rupanya belum
selesai, alias jalan masih JELEK, masih BERBATU, dan yang BERASPAL tidak ada
RAMBU apapun. Akhirnya si mas jalan pelan pelan walau jalannya beraspal, tapi
setelah menemui jalan berbatu kami segera belok ke perkampungan. Jalan tolnya
memang sepi, tapi kalau kondisinya seperti itu sama saja kami berjalan di
tengah kemacetan -_-.
Efek perjalanan itu, saya jadi
rutin mendapat kontraksi palsu yang nikmatnya subhanallah, hihi. Jarak kontraksi
makin pendek, tapi jarak ke Malang masih jauuhh, sudah begitu di tengah jalan
ada truk ngguling (truk terjatuh),
alhamdulillahnya jarak kami dengan truk tidak begitu jauh, jadi masih bisa
dilewati walaupun jalannya pelan pelan. Waktu dhuhur sudah terlewat, dan
akhirnya masuk ke ashar tapi kami masih belum sampai di Malang, hihi, akhirnya
mampir di SPBU yang (sesuai request) bersih, dan musholanya nyaman. Doa
terjawab, tapi rupanya kontraksi yang makin aduhai, kondisi perjalanan yang
aduhai pula mengakibatkan saya (sepertinya) kram punggung. Saya ga bisa ruku,
ga bisa sujud, jadi saya solat sambil duduk.
Di jalan pun saya sudah latihan
nafas perut terus, padahal posisi menuju Malang masih sangat jauh. Si mas dan
Akta pun sudah kelaparan, tapi saya ngotot pokoknya harus cepet sampai di
Malang, hehehe. Kontraksi palsu yang saya rasakan makin sering, dan ditambah
dengan rasa 9 bulan yang tidak pernah saya rasakan lagi, yaitu MULES seperti
orang MESTRUASI, deg deg deg, saya segera whatsapp bu Yesie, katanya yang
penting kalau kontraksi ga teratur itu masih kontraksi palsu. Tiap kali
kontraksi palsu datang, saya dan suami shalawatan aja, rekaman afirmasi bu
Yesie juga mulai sering terdengar. Wajah suami sudah mulai cemas :D hehehe,
pokoknya ini kayak mau lahiran deh !!!
Alhamdulillah setelah isya,
kami sudah masuk ke kota Batu, saya afirmasi bayi supaya ditahan dulu, jangan
keluar sekarang, bunda minta ijin buat bersih bersih diri, dan biar ayah
istirahat. Dan TERKABUL. Sampai di rumah, saya langsung salim mama papa, dan
disambut dengan pertanyaan dari orang rumah “ini mau langsung ke rumah sakit
kayak jaman Akta dulu?” Hahahaha, saya jawab “Enggak. Jangan sekarang. Aku mau
mandi aja pakai air panas”. Di kamar mandi saya mandi lamaaa sekali, rasanya
enak banget otot otot yang mrengkel terkena
air panas. Setelah mandi, saya langsung yoga pose child pose buat peregangan, tapi GAK BISA, huhu… saya coba tiduran
di kasur, dan subhanallah saya ga bisa terlentang, hiks, kaku banget badannya
dari atas ke bawah.
Hari Minggu, tanggal 7 Agustus,
belum ada tanda tanda adek bayi mau keluar, tanggal 8 Agustus juga belum ada dan akhirnya tanggal 9 Agustus, suami berangkat lagi
ke Bekasi sambil nitip pesan “Dek, mau lahir sekarang atau besok, mau ada ayah
atau enggak, gak papa, lancar dan selamat yaa”. Efeknya saya mau mewek :(( kan maunya ditemenin suami
saat lahiran. Dan no sign until 12 August
2016… saya yang awalnya keep calm
sudah ga bisa kalem lagi, kok ga lahir lahir sih deeek, hahaha, kalau sudah
begitu saya buka buka lagi materi
WAMINAR yang membahas, intina kalau bayi belum lahir ga usah GALAU, hehe. Induksi
alami pun dimulai, dari power walk tiap
pagi, main gym ball, makan kiwi,
makan durian, dan menuruti “pengennya” selama hamil, yaitu makan indomie
(seijin suami, hihi aku istri solehah banget lah :P semua semua ijin suami
#kibasjilbab). Tapi yaaa kalo adeknya belum mau keluar yaudah ga keluar :D.
To
be continued…
Nunggu kisah selanjutnya, si dedek rupanya apa ya hihhi
ReplyDeletehihi, asiikk ^^
DeleteDuh, aku baru mau ngalamin yang pertama kalinya nih mbak beberapa hari lagi *deg-deg-an* hehehe
ReplyDeletesalam,
kesya